Home Internasional Jepang Naikkan Gaji Tertinggi dalam 34 Tahun, Rata-Rata 5,25% di 2025
Internasional

Jepang Naikkan Gaji Tertinggi dalam 34 Tahun, Rata-Rata 5,25% di 2025

Perusahaan Jepang menaikkan gaji rata-rata sebesar 5,25% di tahun 2025, tertinggi dalam 34 tahun. Kenaikan upah ini didorong oleh inflasi dan krisis tenaga kerja nasional.

Share
Para pebisnis yang mengenakan masker pelindung berjalan di jembatan penyeberangan di kawasan bisnis di Tokyo, Jepang
Share

V-Today, INTERNASIONAL – Perusahaan-perusahaan di Jepang sepakat untuk menaikkan upah rata-rata sebesar 5,25% pada tahun 2025, mencatatkan lonjakan tertinggi sejak 1991. Ini adalah tahun ketiga berturut-turut di mana Jepang mengalami kenaikan upah yang signifikan, di tengah krisis tenaga kerja dan inflasi yang menekan daya beli masyarakat.

Kenaikan Gaji Dipimpin Oleh Serikat Buruh Rengo

Data final tersebut diumumkan oleh Rengo, federasi serikat buruh terbesar di Jepang, yang mewakili sekitar 7 juta pekerja. Kenaikan ini bahkan melebihi capaian tahun sebelumnya (2023) sebesar 5,10% dan tahun 2022 sebesar 3,58%.

Hal ini menandai pergeseran historis dari tren stagnasi upah di Jepang yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.

Bonus Karyawan Jepang Ikut Naik

Organisasi bisnis terbesar Jepang, Keidanren, melaporkan bahwa bonus musim panas yang diberikan oleh perusahaan besar meningkat sebesar 4,37% dari tahun lalu, mencapai rekor 990.848 yen (sekitar USD 6.889).

Krisis Tenaga Kerja Jepang Memicu Kenaikan Gaji

Jepang saat ini sedang menghadapi krisis kekurangan tenaga kerja ekstrem, terutama karena populasi yang menua dengan cepat. Kelangkaan tenaga kerja tidak hanya berdampak pada sektor manufaktur, tetapi juga sangat dirasakan di sektor non-manufaktur dan usaha kecil.

Sebuah survei Reuters pada Januari 2025 menunjukkan bahwa 2 dari 3 perusahaan di Jepang mengaku kekurangan tenaga kerja secara serius, yang pada gilirannya memperkuat posisi tawar pekerja.

“Telah muncul konsensus baru di kalangan perusahaan bahwa kenaikan gaji yang melampaui inflasi adalah keharusan,” ujar seorang pejabat pemerintah Jepang.

Inflasi dan Kebijakan Bank Sentral Jepang

Inflasi di Jepang yang diukur dengan indeks harga konsumen inti (CPI) saat ini berada di angka 3,7%, memaksa banyak perusahaan melakukan penyesuaian gaji demi mempertahankan produktivitas.

Prediksi dari Mizuho Research & Technologies menunjukkan bahwa upah akan tetap tumbuh sekitar 4,7% pada 2026, terutama jika harga minyak dunia melandai. Kenaikan ini dipandang sebagai syarat penting bagi Bank of Japan (BOJ) untuk mulai menaikkan suku bunga.

“Karena momentum kenaikan gaji kemungkinan akan terkonfirmasi pada kuartal I tahun depan, kami memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga saat itu,” ujar Saisuke Sakai, Kepala Ekonom Jepang di Mizuho.

Dampak Tarif Impor AS Terhadap Ekonomi Jepang

Namun, tantangan baru muncul dari arah lain: AS mengancam akan menaikkan tarif impor dari Jepang hingga 30%–35%, jauh di atas tarif sebelumnya sebesar 24%. Presiden Donald Trump bahkan disebut menunda keputusan tarif ini hingga 9 Juli 2025, yang menyebabkan ketidakpastian bagi sektor manufaktur Jepang.

“Kenaikan upah selama ini banyak ditopang oleh sektor manufaktur yang diuntungkan pelemahan yen. Tapi ke depan, sektor non-manufaktur harus mengambil peran lebih besar,” jelas Toru Suehiro, Kepala Ekonom di Daiwa Securities.

Awal Perubahan Ekonomi Jepang?

Kenaikan upah di Jepang pada 2025 bukan sekadar angka—ini mencerminkan perubahan struktural ekonomi Jepang: dari stagnasi menuju pertumbuhan konsumsi berbasis daya beli. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Bank of Japan akan mengakhiri era suku bunga negatifnya dalam waktu dekat.

Kondisi ini menjadikan Jepang sebagai salah satu negara maju yang berhasil meningkatkan kesejahteraan pekerja di tengah tekanan ekonomi global.

.(*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

AS Setujui Tarif 19% untuk RI, Prabowo Beli 50 Boeing 777 sebagai Kompensasi Dagang

V-Today, INTERNASIONAL — Hubungan dagang Amerika Serikat dan Indonesia kembali mencair setelah...

Israel Gempur Sweida, Suriah Selatan Memanas Lagi! Netanyahu Ancam Tak Biarkan “Lebanon Kedua”

V-Today, INTERNASIONAL – Ketegangan di Suriah selatan kembali memanas setelah Israel meluncurkan...

Pemimpin Kristen Kecam Serangan Pemukim Israel ke Situs Suci

V-Today, Internasional – Pemimpin-pemimpin gereja Kristen mengecam serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan...

Trump Ultimatum Rusia Beri Pajak Tarif 100%

V-Today, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (14/7/2025) mengeluarkan...