V-Today, INTERNASIONAL – Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli tidak digelar di Kedutaan Besar AS di Canberra, Australia. Tidak ada pesta, tidak ada hot dog, dan—yang paling mencolok—tidak ada duta besar.
Biasanya, kedutaan AS di kawasan elite Yarralumla menggelar pesta 4 Juli yang meriah. Para diplomat, pejabat pemerintah Australia, hingga jurnalis kerap diundang untuk menikmati sajian khas Amerika seperti burger, ayam goreng, dan Coca-Cola, lengkap dengan balon merah-putih-biru serta pidato persahabatan antarbangsa.
Namun tahun ini, pintu kedutaan tetap tertutup, karena posisi duta besar AS masih kosong sejak Caroline Kennedy mundur akhir 2024. Hingga kini, pemerintahan Donald Trump periode kedua belum menunjuk pengganti resmi, dan kekosongan tersebut sudah berlangsung lebih dari enam bulan.
Kekosongan Duta Besar AS Picu Kekhawatiran Diplomatik
Ketidakhadiran duta besar Amerika di Australia memicu tanda tanya besar dari para pengamat politik internasional. Australia adalah mitra strategis utama dalam pakta keamanan AUKUS bersama Inggris dan AS.
“Ini bukan sekadar protokol kosong. Tidak adanya perwakilan resmi AS di Australia adalah sinyal buruk di tengah ketegangan geopolitik kawasan Indo-Pasifik,” ujar seorang analis dari Lowy Institute.
Beberapa sumber menyebut bahwa Presiden Trump kemungkinan enggan menunjuk pengganti Caroline Kennedy karena hubungan erat Kennedy dengan Joe Biden dan komentar kritisnya terhadap Robert F. Kennedy Jr.—sepupunya yang kini menjabat Menteri Kesehatan di kabinet Trump.
Perayaan Ada di Konsulat, Tapi Hilang Makna Simbolis
Meski Konsulat AS di Perth dan Melbourne tetap menggelar pesta tematik, tidak ada satu pun perayaan resmi di kedutaan besar AS di Canberra. Bahkan asosiasi Australia-Amerika terpaksa menyelenggarakan perayaan mandiri di klub malam, bukan di kedutaan.
Tanpa pidato resmi, tanpa bendera diembuskan dari balkon diplomatik, Hari Kemerdekaan AS 2025 menjadi momen hampa di jantung diplomasi Australia.
RUU 4 Juli 2025 Bayangi Semangat Kemerdekaan
Ketidakhadiran duta besar juga dibarengi dengan kontroversi di dalam negeri AS. Pemerintahan Trump saat ini sedang mengajukan RUU 4 Juli 2025, yang menuai kritik tajam.
RUU tersebut berisi:
-
Pemotongan bantuan sosial dan layanan pangan untuk warga berpenghasilan rendah
-
Penghapusan program kesehatan nasional
-
Pengalokasian dana $59 miliar untuk deportasi massal dan pembangunan pusat penahanan “Alcatraz Buaya”
-
Penghapusan subsidi energi bersih yang diinisiasi oleh pemerintahan sebelumnya
Para pengkritik menyebut bahwa Hari Kemerdekaan AS kini tidak lagi mencerminkan persatuan dan kebebasan, melainkan penegasan arah politik yang eksklusif dan represif.
Simbol Meredupnya Diplomasi Lunak Amerika
Ketika pesta 4 Juli tidak lagi diselenggarakan di jantung diplomasi AS di Canberra, dunia melihat lebih dari sekadar hilangnya tradisi. Ini adalah tanda bahwa diplomasi lunak Amerika sedang meredup, bahkan di antara sekutu terdekatnya.
Di tengah ketegangan di Laut Cina Selatan, ancaman siber, dan krisis energi global, absennya sinyal diplomatik dari AS justru memperdalam kekosongan geopolitik. Dan ketika diplomasi berubah menjadi ajang tarik-menarik politik domestik, bahkan pesta hot dog pun bisa menjadi indikator tensi internasional.(*)
1 Comment