V-Today, INTERNASIONAL – Perseteruan politik antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan miliarder Elon Musk semakin tajam setelah Musk secara resmi mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama “America Party”.
Trump, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Musk, mengecam keras langkah tersebut. “Memulai partai ketiga itu konyol,” ujar Trump pada Minggu (6/7), sebelum menaiki Air Force One. “Amerika punya sistem dua partai. Menambah satu lagi hanya akan menimbulkan kebingungan.”
🇺🇸 Elon Musk Luncurkan America Party, Tantang Sistem Dua Partai
Lewat unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Elon Musk mengonfirmasi pembentukan America Party, yang ditujukan untuk menantang dominasi Partai Demokrat dan Republik, yang ia sebut sebagai “Uniparty”.
Partai ini direncanakan fokus pada Pemilu Kongres AS tahun 2026, dengan menargetkan kursi DPR dan Senat. Untuk saat ini, belum ada rencana mengusung calon presiden dari partai tersebut.
Hubungan Retak: Dari Sekutu ke Lawan Politik
Hubungan Trump dan Musk dulunya sangat erat. Musk pernah memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (Doge)—badan yang dibentuk Trump untuk mengurangi pengeluaran negara. Namun hubungan keduanya merenggang setelah Musk beberapa kali mengkritik kebijakan fiskal Trump yang dianggap memperbesar utang negara.
Trump lantas menyerang balik melalui akun Truth Social, menyebut Musk sebagai “bencana dalam lima minggu terakhir”.
“Saya sedih melihat Elon Musk benar-benar kehilangan arah,” tulis Trump dalam unggahannya.
Perang EV: Mandat Mobil Listrik Jadi Pemicu
Puncak ketegangan terjadi saat Musk mendorong mandat kendaraan listrik (EV Mandate), kebijakan yang mewajibkan adopsi EV dalam waktu cepat. Trump menolak keras kebijakan ini dan mencabut insentif pajak untuk mobil listrik dalam RUU pajak yang ia tandatangani pada 4 Juli 2025.
Trump menegaskan bahwa rakyat Amerika kini bebas memilih jenis kendaraan, baik bensin, hybrid, maupun teknologi baru—tanpa tekanan.
Akankah America Party Mengubah Peta Politik AS?
Munculnya America Party dinilai sebagai refleksi pergeseran besar dalam lanskap politik AS. Apakah partai ini akan menjadi kekuatan politik alternatif, atau hanya memecah suara konservatif yang pada akhirnya justru menguntungkan pihak lawan?
Banyak pengamat menilai, meskipun Musk memiliki modal besar dan popularitas, membangun partai politik dari nol di Amerika adalah tantangan besar: mulai dari struktur organisasi, logistik, hingga basis dukungan akar rumput.(*)
1 Comment