Home Internasional Pemimpin Kristen Kecam Serangan Pemukim Israel ke Situs Suci
Internasional

Pemimpin Kristen Kecam Serangan Pemukim Israel ke Situs Suci

Share
Share

V-Today, Internasional – Pemimpin-pemimpin gereja Kristen mengecam serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan pemukim Israel di wilayah Tepi Barat. Mereka menilai serangan itu sebagai ancaman nyata terhadap komunitas Kristen dan warisan sejarah agama.

Aksi terbaru terjadi di kota Taybeh, Tepi Barat, pada pekan lalu. Menurut laporan, pemukim Israel membakar lahan dekat pemakaman dan merusak sebuah gereja kuno yang berasal dari abad ke-5.

Serangan Dekat Gereja dan Pemakaman

Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem, Theophilos III, mengunjungi lokasi kejadian pada Senin (14/7). Ia hadir bersama sejumlah pemimpin gereja lain dari Yerusalem.

Dalam konferensi pers yang dihadiri diplomat dan jurnalis, Theophilos menyatakan bahwa tindakan para pemukim merupakan serangan yang disengaja.

“Ini bukan sekadar vandalisme. Ini ancaman langsung terhadap komunitas lokal dan warisan religius kami,” ujarnya.

Theophilos juga mengkritik keras pihak keamanan Israel yang dinilai tidak merespons panggilan darurat dari warga Taybeh saat kejadian berlangsung.

“Kami menuntut investigasi terbuka. Mengapa polisi tidak datang ketika diminta bantuan? Mengapa pelaku kekerasan dibiarkan bebas?” tegasnya.

Trump Ultimatum Rusia Beri Pajak Tarif 100%

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Israel. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, Israel menyebut semua bentuk kekerasan oleh warga sipil tidak dapat diterima.

Dalam kunjungan itu, para pemimpin gereja juga memimpin doa bersama warga setempat. Mereka menyalakan lilin di reruntuhan Gereja Santo Georgius, tempat suci yang rusak akibat serangan.

Sejumlah warga menyampaikan rasa takut dan ketidakpastian yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Organisasi HAM Israel, B’Tselem, mencatat lonjakan kekerasan oleh pemukim sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas di Gaza akhir tahun 2023.

Pada Jumat malam lalu, dua warga Palestina—termasuk satu warga negara Amerika Serikat—dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan pemukim Israel di Tepi Barat.

Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Katolik Roma Yerusalem, mengatakan situasi di lapangan semakin memprihatinkan. Banyak umat Kristen, terutama anak muda, mulai kehilangan harapan.

“Godaan untuk pergi sangat kuat. Mereka sulit melihat masa depan di tengah kekerasan yang tak berujung,” ujarnya.

Saat ini, sekitar 50.000 warga Kristen Palestina tinggal di Yerusalem dan Tepi Barat. Kawasan ini menjadi rumah bagi situs-situs penting agama Kristen, seperti Betlehem—tempat kelahiran Yesus menurut tradisi.

Namun, mereka hidup berdampingan dengan sekitar 700.000 pemukim Israel. Wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur direbut Israel dari Yordania pada tahun 1967. Palestina menganggap wilayah ini sebagai bagian dari negara masa depan mereka.(*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

AS Setujui Tarif 19% untuk RI, Prabowo Beli 50 Boeing 777 sebagai Kompensasi Dagang

V-Today, INTERNASIONAL — Hubungan dagang Amerika Serikat dan Indonesia kembali mencair setelah...

Israel Gempur Sweida, Suriah Selatan Memanas Lagi! Netanyahu Ancam Tak Biarkan “Lebanon Kedua”

V-Today, INTERNASIONAL – Ketegangan di Suriah selatan kembali memanas setelah Israel meluncurkan...

Trump Ultimatum Rusia Beri Pajak Tarif 100%

V-Today, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (14/7/2025) mengeluarkan...

Penyebab Jatuhnya Pesawat Air India rute Ahmedabad–London

V-Today, INTERNASIONAL – Kecelakaan tragis yang menimpa pesawat Air India tujuan London...