V-Today, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Aria Bima, merespons santai kecurigaan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang menilai ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Aria Bima, yang akrab disapa Bima, menilai narasi Jokowi tidak berdasar dan tidak jelas. Ia menekankan bahwa dunia politik memang penuh skenario dan drama yang terkadang tak terlihat secara kasat mata.
“Narasi yang membingungkan publik seperti ada skenario-skenario besar, saya kira Pak Jokowi sudah tahu sejak dulu, memang politik seperti itu,” kata Bima di kompleks parlemen, Selasa (15/7).
Menurut Bima, sebagai mantan presiden, Jokowi seharusnya mampu menyampaikan narasi strategis dan mencerahkan masyarakat, bukan sebaliknya.
“Rakyat jangan diajak mikir soal politik pemimpinnya atau partainya. Yang dibutuhkan rakyat adalah pencerahan, terutama soal isu besar seperti pengangguran,” ujarnya.
Meski begitu, Bima tak mempermasalahkan sikap Jokowi yang merasa terganggu dengan isu yang menyentuh dirinya maupun Gibran. Ia menyebut wajar bila seorang tokoh politik aktif tak lepas dari sorotan.
“Kalau muncul isu terhadap Pak Jokowi, ya karena beliau masih eksis di dunia politik. Politik itu dunia penuh dramatologi dan hal-hal yang tidak kasat mata, apalagi menjelang 2029,” katanya.
Sebelumnya, Jokowi sempat mencurigai adanya agenda besar yang bertujuan menjatuhkan reputasi politiknya melalui isu-isu seperti ijazah palsu dan rencana pemakzulan Gibran.
“Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu dan isu pemakzulan,” ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya di Solo, Senin (14/7).
Sumber : dilansir detikJateng, Senin (14/7)
Leave a comment