Presiden Korea Selatan nyatakan zona bencana khusus, hampir 10.000 orang dievakuasi, dan hujan lebat pindah ke wilayah utara.
V-Today, SEOUL – Sedikitnya 14 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras selama beberapa hari di Korea Selatan. Hal ini disampaikan oleh Kantor Manajemen Bencana Nasional Korea Selatan, Minggu (20/7).
Operasi penyelamatan masih terus dilakukan. Pemerintah menyatakan 12 orang masih hilang dan kemungkinan korban jiwa bisa terus bertambah.
Trump Sahkan GENIUS Act: Stablecoin Jadi Legal, AS Siap Masuki Era Kripto Baru
Sebagian besar kerusakan terjadi di wilayah selatan Korea Selatan. Di Sancheong saja, tercatat 6 orang tewas dan 7 lainnya hilang.
Sebuah desa di wilayah Chungcheong tertutup tanah dan puing setelah longsor hebat melanda pada Sabtu (19/7), menurut tayangan video dari lokasi.
Hujan ekstrem menyebabkan ribuan jalan dan bangunan rusak serta terendam, termasuk lahan pertanian dan ternak yang juga ikut terdampak.
-
9.800 orang telah dievakuasi sejak hujan mulai turun pada Rabu.
-
41.000 rumah tangga dilaporkan mengalami pemadaman listrik sementara.
Konflik Berdarah Suweida Berlanjut Meski Gencatan Senjata Diumumkan
Di kota wisata Gapyeong, warga terlihat berjalan melewati lumpur tebal dan melintasi jembatan yang rusak untuk menuju tempat pengungsian.
Presiden Lee Jae-myung pada Minggu memerintahkan agar wilayah yang paling parah terdampak ditetapkan sebagai zona bencana khusus.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Yun Ho-jung meminta otoritas lokal untuk menggerakkan semua sumber daya yang tersedia secepat mungkin.
Menurut laporan AFP, dua orang tewas dalam sebuah longsor di Kabupaten Gapyeong, wilayah utara Seoul, ketika rumah-rumah warga tertimbun lumpur.
Hujan lebat kini mulai bergerak ke wilayah utara, termasuk ibu kota Seoul, pada Minggu malam. Meski hujan diperkirakan berakhir malam ini, gelombang panas diperkirakan akan menyusul.(*)
Sumber: BBC
Leave a comment