OpenAI dilanda krisis setelah sederet ilmuwan top, termasuk co-creator ChatGPT Shengjia Zhao, hijrah ke Meta. Mark Zuckerberg agresif rekrut talenta demi dominasi AI masa depan.
V-Today, TEKNOLOGI — OpenAI, perusahaan di balik layanan kecerdasan buatan populer ChatGPT, tengah mengalami krisis besar. Sejumlah ilmuwan terbaiknya memilih hengkang dan bergabung dengan Meta (induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram), yang tengah membangun kekuatan besar melalui divisi baru bernama Superintelligence Lab.
Langkah paling mencolok adalah kepindahan Shengjia Zhao, co-creator ChatGPT, GPT-4, dan model mini seperti GPT-4.1 dan o3. Zhao kini ditunjuk sebagai Kepala Ilmuwan di Superintelligence Lab Meta, sebagaimana diumumkan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, lewat unggahan di Threads.
“Shengjia akan menetapkan arah riset dan sains untuk lab baru kami, bekerja langsung dengan saya dan Alex,” tulis Zuckerberg.
Alex yang dimaksud adalah Alexandr Wang, pendiri Scale AI, yang juga baru direkrut Zuckerberg setelah akuisisi Meta terhadap startup tersebut.
Kepindahan Zhao bukan yang pertama. Dalam beberapa minggu terakhir, setidaknya tujuh peneliti OpenAI lainnya juga berpindah ke Meta. Mereka antara lain:
-
Jiahui Yu
-
Shuchao Bi
-
Hongyu Ren
-
Lucas Beyer
-
Alexander Kolesnikov
-
Xiaohua Zhai
Tiga nama terakhir sebelumnya bekerja di kantor OpenAI di Swiss.
Zuckerberg secara pribadi dilaporkan menghubungi langsung kandidat yang ia incar. Menurut laporan Wall Street Journal dan The Guardian, bahkan lulusan baru PhD dari kampus ternama seperti UC Berkeley dan Carnegie Mellon pun masuk dalam radar rekrutmen Meta.
Tak tanggung-tanggung, Meta menawarkan paket gaji jumbo hingga US$100 juta (Rp 1,6 triliun) kepada peneliti AI. Hal ini dilakukan demi mempercepat ambisi membangun Artificial General Intelligence (AGI) — sistem AI yang bisa menyaingi atau melampaui kecerdasan manusia.
Divisi baru Meta, Superintelligence Lab, beroperasi secara terpisah dari FAIR (Facebook AI Research) dan dipimpin oleh Zhao serta Wang. Mereka bertanggung jawab atas pengembangan model Llama dan berbagai proyek AI tingkat lanjut.
Zuckerberg juga menegaskan bahwa Meta akan membuka hasil riset AGI-nya sebagai proyek open source, sebuah langkah yang menuai pujian namun juga kekhawatiran dari komunitas AI global.(AL)
Leave a comment