Satgas Pangan Polri mengungkap praktik oplosan beras oleh produsen besar. Ini daftar merek beras premium palsu yang ternyata hanya campuran beras medium biasa.
V-Today, NASIONAL – Praktik pengoplosan beras kembali mencuat ke publik setelah Satgas Pangan Polri menemukan sejumlah produsen mencampur beras kualitas medium dan memasarkannya sebagai beras premium.
Pengungkapan ini membuat geger pasar nasional, sebab merek-merek yang tercantum cukup dikenal dan beredar luas di pasaran.
“Dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan 3 produsen atas 5 merek beras premium tersebut,” ungkap Ketua Satgas Pangan, Brigjen Pol Helfy Assegaf, dikutip dari Kontan, Sabtu (26/7/2025).
Satgas Pangan bersama Kementerian Pertanian menemukan praktik manipulasi kemasan dan pencampuran kualitas pada beras merek berikut:
✅ Merek dan Produsen:
-
Sania – diproduksi oleh PT PIM
-
Setra Ramos Merah, Setra Ramos Biru, Setra Pulen – diproduksi oleh PT FS
-
Jelita dan Anak Kembar – diproduksi oleh Toko SY
Barang bukti yang berhasil disita sejauh ini meliputi:
-
39.036 kemasan ukuran 5 kg
-
2.304 kemasan ukuran 2,5 kg
Pengujian laboratorium dari Kementerian Pertanian terhadap 5 merek tersebut membuktikan bahwa isi beras tidak sesuai label premium, dan telah mengalami pencampuran kualitas.
Menurut Brigjen Helfy, para pelaku bisa dijerat dengan:
-
Pasal 62 juncto Pasal 8 ayat 1 huruf A dan F UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
→ Hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 2 miliar -
UU No. 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
→ Hukuman penjara 20 tahun dan denda hingga Rp 10 miliar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui bahwa pengoplosan ini marak, baik di pasar tradisional maupun ritel modern. Temuan lainnya:
-
Kemasan 5 kg ternyata hanya berisi 4,5 kg
-
Banyak merek mengklaim sebagai beras premium, padahal kualitasnya setara beras biasa
“Satu kilo bisa selisih Rp 2.000 sampai Rp 3.000. Praktik ini berpotensi merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun,” ujar Amran.
Investigasi gabungan Kementan dan Satgas Pangan telah mengungkap sedikitnya 212 merek yang tak memenuhi standar mutu dan mencantumkan informasi menyesatkan di label kemasan.
Masyarakat diminta lebih cermat dalam membeli beras:
-
Periksa berat bersih aktual
-
Cermati tekstur dan warna beras
-
Jangan mudah percaya dengan label “premium” tanpa jaminan mutu
Leave a comment