V- Today, NASIONAL – Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel J.D. Wattimena, menilai Badan Standardisasi Nasional (BSN) memiliki potensi besar dalam menjamin mutu produk nasional melalui sistem pengujian dan standardisasi yang ketat. Namun, ia menyoroti masih adanya sejumlah tantangan yang perlu segera dibenahi, seperti keterbatasan anggaran, minimnya sosialisasi pentingnya Standar Nasional Indonesia (SNI), serta kurangnya keterlibatan pelaku industri kecil.
“Secara fisik, bangunan dan ruang laboratorium BSN sangat baik. Peralatannya juga memadai. Namun, yang kami kunjungi saat ini baru sebagian, khususnya untuk pengujian non-kimia. Masih ada bagian yang belum sempat kami lihat,” ujar Samuel usai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke fasilitas SNSU BSN di Serpong, Tangerang, Banten, Jumat (4/7/2025).
Samuel mengapresiasi kompetensi para peneliti dan teknisi di BSN, namun menekankan pentingnya peningkatan edukasi publik tentang peran strategis SNI. Ia menilai masih banyak pelaku usaha kecil yang belum memahami pentingnya sertifikasi standar nasional bagi keamanan dan kualitas produk.
“Masih banyak produsen kecil yang belum menganggap SNI itu penting. Padahal semua produk yang dikonsumsi masyarakat seharusnya melewati proses standardisasi. Ini bukan hanya soal mutu, tapi juga tanggung jawab kepada konsumen,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Baca Juga : PMK Merebak Lagi, DPR Dorong Pemerintah Tambah Anggaran Vaksinasi Sapi
Samuel juga menyoroti praktik pengujian produk oleh pihak swasta yang dilakukan tanpa izin atau prosedur resmi dari BSN. Menurutnya, fenomena ini perlu ditinjau lebih lanjut agar tidak memunculkan potensi penyalahgunaan hasil sertifikasi yang dapat merugikan masyarakat.
“Semua alat pengujian di BSN harus dikalibrasi sesuai dengan beban dan penggunaan. Ini adalah wawasan baru bagi saya secara pribadi. Kami di Komisi VII tentu akan membawa pemahaman ini sebagai bekal untuk memberikan edukasi kepada konstituen kami,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Samuel menyampaikan harapannya agar hasil kunjungan ini dapat dijadikan landasan dalam memperkuat peran BSN melalui perbaikan regulasi, struktur organisasi, serta peningkatan alokasi anggaran. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara BSN dengan seluruh pemangku kepentingan demi tercapainya standardisasi nasional yang merata dan berkualitas.(red/AL)
1 Comment