Perundingan dagang AS-UE makin panas. Tenggat 1 Agustus sudah dekat, dan Eropa siap balas tarif hingga €72 miliar.
V-Today, INTERNASIONAL — Amerika Serikat (AS) akan menaikkan tarif impor terhadap Uni Eropa (UE) menjadi 30% mulai 1 Agustus 2025. Pemerintah AS menyatakan, batas waktu tersebut tidak bisa ditawar lagi.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan dirinya masih optimis akan tercapai kesepakatan. Namun, tarif baru akan tetap berlaku mulai awal bulan depan.
“Itu tenggat yang pasti. Jadi, pada 1 Agustus, tarif baru mulai diterapkan,” kata Lutnick dalam wawancara di CBS News, Minggu (20/7).
Ia menambahkan, perundingan tetap bisa dilanjutkan setelah tenggat. Namun, tarif akan langsung diberlakukan mulai hari itu.
Uni Eropa tidak tinggal diam. Brussels sudah menyiapkan dua gelombang tarif balasan:
-
Tarif pertama: produk AS senilai €21 miliar.
-
Tarif kedua: produk senilai €72 miliar.
Barang-barang yang bisa dikenakan tarif balasan termasuk pakaian, makanan, minuman, dan produk pertanian.
Namun Lutnick menganggap ancaman itu tidak serius.
“Mereka tidak akan berani mengenakan tarif pada pesawat Boeing atau bourbon dari Kentucky,” ujarnya.
UE berharap bisa mendapatkan kesepakatan seperti Inggris, yang sebelumnya menyepakati tarif 10% dengan pengecualian di sektor mobil dan baja.
Tarif Trump Bikin Tekanan, General Motors Siap Umumkan Laba Kuartal II
Tapi banyak analis meragukan UE bisa mencapai hasil serupa.
Presiden AS Donald Trump menginginkan tarif minimum 15–20% untuk produk UE. Ia juga tidak keberatan mempertahankan tarif mobil sebesar 25%.
Ini menjadi ancaman serius bagi industri otomotif Jerman.
Hubungan AS dan UE memanas. Satu pejabat UE mengatakan, hampir semua negara anggota — kecuali Hungaria — kini mendukung tindakan balasan terhadap AS.
Brussels juga mempertimbangkan penggunaan instrumen anti-pemaksaan, alat hukum yang memungkinkan UE membalas tekanan ekonomi dari luar.
Analis ekonomi Arnaud Girod menyebut tarif 15–20% akan menjadi bencana.
“Itu akan sangat merugikan ekspor Eropa. Apalagi ditambah nilai tukar euro yang kuat,” katanya di CNBC.
Ia menyambut sikap UE yang kini mulai bersikap tegas.
“Mereka harus menunjukkan bahwa struktur UE memang kuat menghadapi tekanan seperti ini.”
Leave a comment