Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyatakan kesiapannya membiayai proyek 100.000 unit hunian vertikal yang dibangun oleh investor asal Qatar, AlQilaa International Group, di berbagai kota besar Indonesia mulai 2025. Proyek ini bertujuan menyediakan hunian terjangkau dan layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.
Proyek Kerja Sama Indonesia–Qatar Resmi Diluncurkan
Peluncuran proyek berlangsung di Jakarta, Kamis (26 Juni 2025), sebagai tindak lanjut dari MoU bilateral antara Indonesia dan Qatar yang ditandatangani April lalu di Doha. Investasi tahap awal proyek ini mencapai US$2,5 miliar, mencakup pembangunan ribuan unit apartemen subsidi dan non-subsidi di wilayah padat penduduk seperti Jakarta.
BTN Siapkan KPR Konvensional dan Syariah
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menegaskan bahwa BTN siap menyalurkan pembiayaan KPR bagi proyek ini, baik secara konvensional maupun syariah. BTN juga akan terlibat dalam edukasi kepemilikan rumah, pemasaran, hingga penilaian kredit calon pembeli.
“BTN siap membiayai hingga 100 ribu unit pada tahap pertama. Kami yakin proyek ini akan mendapat sambutan positif masyarakat karena harga terjangkau dan lokasi strategis,” ujar Nixon.
Target Masyarakat Menengah dan Bawah
Chairman AlQilaa Group, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani, menyatakan bahwa unit-unit akan mulai dipasarkan dalam 1–2 bulan ke depan, melalui portal KPR AlQilaa dan jaringan kantor cabang BTN di seluruh Indonesia.
“Proyek ini ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan hunian berkualitas, layak, dan terjangkau,” jelas Sheikh Abdulaziz.
Dukungan Pemerintah dan Dampak Ekonomi
Proyek ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah, termasuk dari Wakil Menteri Perumahan Fahri Hamzah dan Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, yang menyebut proyek ini sebagai langkah nyata mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam pemenuhan rumah rakyat.
“Kami ingin proyek ini jadi tonggak sejarah penyediaan rumah bermartabat dan solusi backlog 15 juta unit,” tegas Hashim.
Pengembang Nasional dan Asing Terlibat
Pembangunan proyek akan menggandeng kontraktor nasional serta perusahaan dari Tiongkok dan Singapura, dengan memanfaatkan lahan tidak produktif. Sementara itu, BTN, dengan pengalaman lebih dari 75 tahun, menguasai sekitar 39% pasar KPR nasional, dan telah menyalurkan kredit untuk lebih dari 5,6 juta unit rumah.
Proyek hunian vertikal hasil kerja sama Indonesia dan Qatar ini menjadi langkah strategis menekan backlog perumahan, memperluas akses hunian, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan dukungan penuh BTN melalui KPR konvensional dan syariah, proyek ini diprediksi akan mendapat sambutan luas dari masyarakat urban yang membutuhkan rumah layak dengan harga terjangkau.(*)
Leave a comment