Home TodayLine Kriminal & Peristiwa Konsumen Kaget dan Takut Setelah Terungkap Kasus Beras Premium Oplosan
Kriminal & PeristiwaNasional

Konsumen Kaget dan Takut Setelah Terungkap Kasus Beras Premium Oplosan

Sejumlah konsumen mengaku kecewa dan mempertimbangkan pindah merek setelah beras premium yang biasa mereka konsumsi ternyata diduga oplosan.

Share
Share

Banyak konsumen beras premium kaget dan takut setelah merek seperti Sania dan Raja Ultima diduga terlibat kasus beras oplosan. Mereka kecewa karena kualitas tidak sesuai harga.

V-Today, NASIONAL – Kasus beras premium oplosan yang tengah diselidiki pemerintah membuat banyak konsumen terkejut dan merasa waswas.

Istilah beras oplosan merujuk pada pencampuran beras kualitas premium dengan beras medium, namun tetap dijual sebagai premium. Akibatnya, mutu beras tidak sesuai dengan label dan harga.

Meuthia Nafasya (25), karyawan swasta, mengaku kaget saat mengetahui merek beras yang biasa ia konsumsi masuk dalam daftar dugaan oplosan.
“Saya biasa beli Raja Ultima atau Sania di Alfamart atau Indomaret. Kaget juga ternyata ikut terseret kasus ini,” kata Meuthia.

Ia mengonsumsi beras premium sejak 2018 karena menurutnya lebih enak, bersih, dan wangi dibanding beras eceran. Meski demikian, ia kini mulai mempertimbangkan untuk mengganti merek beras.

“Sementara ini saya tetap pakai dulu sampai stok habis,” tambahnya.

Takut dan Kecewa

Puja Pratama (23), mahasiswa, juga merasa takut. Ia rutin membeli beras premium Sania dan Raja Platinum sejak 2019.
“Kalau ternyata dioplos, meskipun selisih harga tidak besar, tetap rugi. Karena kualitas tidak sesuai yang dibayar,” ujarnya.

Meski begitu, Puja belum berencana berpindah ke merek lain. Ia masih percaya bahwa masih ada merek-merek premium lain yang aman.

Sementara itu, Gabriela (24), konsultan bisnis, mengaku sudah merasa ada yang aneh dengan beras premium sejak beberapa bulan terakhir.
“Saya masak seperti biasa, tapi teksturnya keras, seperti bukan beras premium. Sekarang saya mengerti kenapa,” ujarnya.

Ia mempertimbangkan untuk pindah ke beras medium jika kualitasnya ternyata lebih bagus.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung dan instansi terkait menelusuri dugaan korupsi dan penyalahgunaan subsidi dalam kasus beras oplosan. Pemerintah juga menghentikan sementara distribusi beras premium di ritel modern, dan menggantinya dengan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).(*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Menlu Sugiono Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina di Aksi Akbar Monas

Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan sikap tegas Indonesia mendukung Palestina di Aksi...

Kemenpar Ramaikan Xynergy KAI Expo 2025

Kemenpar hadir di Xynergy KAI Expo 2025 di JICC, Senayan, dengan kampanye...

Heboh! Penumpang Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air JT-308, Penerbangan Ditunda

Seorang penumpang Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu berteriak “ada bom” sesaat sebelum...

Jadwal Lengkap Piala Dunia U-17 2025: Indonesia Hadapi Brasil di Grup Neraka

Piala Dunia U-17 2025 akan digelar di Qatar pada 3–27 November. Indonesia...