Home Tokoh Noam Chomsky Bapak Linguistik Modern & Aktivis Kiri Dunia
Tokoh

Noam Chomsky Bapak Linguistik Modern & Aktivis Kiri Dunia

Profil lengkap Noam Chomsky, bapak linguistik modern dan intelektual kiri dunia. Dari teori bahasa hingga kritik tajam pada imperialisme dan media global.

Share
Chomsky di ruang kerjanya di MIT, 1960-an.
Share

Pada 7 Desember 2022, Noam Chomsky genap berusia 94 tahun. Dalam usia hampir seabad, ia tetap kokoh berdiri di persimpangan kiri jalan ideologi, menjadi simbol intelektual progresif dunia yang tak pernah lelah menyuarakan kebenaran dan melawan penindasan.

Awal Kehidupan dan Kecerdasan Sejak Dini

Chomsky lahir di Philadelphia, Pennsylvania, pada 7 Desember 1928, dari keluarga Yahudi intelektual kelas menengah yang bermigrasi dari Rusia pada 1918. Sejak kecil, Chomsky menunjukkan kecerdasan luar biasa. Di usia 10 tahun, ia sudah menulis artikel serius tentang bahaya fasisme pasca Perang Saudara Spanyol. Pada usia 12, ia telah menjelajahi pemikiran dari Marxisme hingga Anarkisme, dan sejak saat itu mendeklarasikan dirinya sebagai seorang anarkis.

Revolusi dalam Ilmu Linguistik

Chomsky menempuh pendidikan di University of Pennsylvania, di mana ia bertemu Zellig Harris, ahli linguistik yang menjadi mentornya. Pada 1955, saat menjadi asisten dosen di MIT, Chomsky menerbitkan karya revolusioner berjudul Syntactic Structures (1957).

Dalam buku ini, Chomsky menggugat teori behaviorisme Frederic Skinner yang menganggap manusia lahir dengan pikiran kosong (tabula rasa) dan belajar bahasa semata dari lingkungan. Chomsky menawarkan teori “grammar universal”, yakni gagasan bahwa manusia memiliki struktur bawaan untuk memahami bahasa. Pendekatan ini mengguncang dunia linguistik dan menjadikannya dikenal luas sebagai “Bapak Linguistik Modern”.

Aktivisme Politik: Dari Vietnam hingga Palestina

Chomsky bukan hanya seorang pemikir akademik, tapi juga seorang aktivis politik yang berani. Pada 1960-an, ia aktif menentang Perang Vietnam, mendirikan kolektif intelektual RESIST, dan menulis esai terkenal The Responsibility of Intellectuals, yang menuntut kaum intelektual untuk berkata jujur kepada rakyat dan mengungkap kebohongan kekuasaan.

Pada 1980–1990-an, ketika kritik terhadap Amerika Serikat nyaris dibungkam, Chomsky tetap lantang menyuarakan ketidakadilan, termasuk intervensi AS di Nikaragua, Palestina, dan Timor Leste.

Bersama Edward S. Herman, ia menulis buku klasik Manufacturing Consent: The Political Economy of the Mass Media. Karya ini menguliti cara kerja media massa sebagai alat kekuasaan, dan memperkenalkan teori “lima filter media” yang menjelaskan bagaimana pemberitaan dikendalikan oleh kepentingan bisnis dan politik.

Tetap Lantang di Usia Senja

Meski pensiun dari MIT pada 2002, Chomsky tetap aktif menulis, mengajar, dan berkeliling dunia menyampaikan ceramah. Ia tetap konsisten pada kritiknya terhadap imperialisme, neoliberalisme, dan manipulasi media.

Chomsky juga mendukung gerakan Occupy pada 2011, yang menentang ketimpangan ekonomi global, serta mengkritik keras invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, menyamakannya dengan invasi AS ke Irak dan invasi Jerman/Uni Soviet ke Polandia.

Ia juga mempertanyakan narasi resmi serangan 11 September 2001, dan menolak dalih “Perang Melawan Teror” yang digunakan sebagai pembenaran invasi ke negara lain.

Warisan dan Pengaruh

Sepanjang hidupnya, Noam Chomsky telah menerbitkan lebih dari 100 buku, dengan tema-tema mencakup linguistik, politik, media, filsafat, dan ekonomi. Ia dihormati sebagai intelektual independen yang tak pernah tunduk pada arus utama dan tetap teguh membela keadilan.

Chomsky adalah contoh nyata bahwa intelektual sejati bukan hanya yang tahu banyak, tapi juga yang berani bersuara demi kebenaran, bahkan ketika suara itu berdiri sendirian.(*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Marie Curie Ilmuwan Perempuan Pertama Peraih Nobel dan Penemu Radioaktivitas

Marie Curie – Pionir Ilmu Pengetahuan dan Simbol Keteguhan Perempuan dalam Dunia...

Kisah Thomas Sankara Che Guevara Dari Afrika, Pemimpin Muda yang Membebaskan Burkina Faso dari Cengkeraman Imperialisme

Burkina Faso, negara kecil di Afrika Barat, pernah mengalami momentum emas yang...

Perjalanan Hidup Sitor Situmorang Sastrawan Marhaenis dan Penyair Toba

Pada tahun 1947, seorang anak muda berusia 23 tahun yang bekerja di...

Amir Sjarifoeddin Tokoh Sumpah Pemuda yang Terlupakan

Nama Amir Sjarifoeddin sering kali tenggelam dalam sejarah Indonesia, terutama setelah peristiwa...