JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional 2025, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar acara istimewa di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kompleks Kementerian Kebudayaan, Jakarta. Mengusung tema “Ragam Budaya, Memajukan Musik Indonesia”, acara ini menjadi momentum penting untuk merayakan dan memperkuat ekosistem musik nasional.
Peluncuran Piringan Hitam Lagu Indonesia Raya
Salah satu momen paling bersejarah dalam peringatan Hari Musik Nasional 2025 adalah peluncuran piringan hitam kompilasi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman (WR Supratman). Vinyl ini memuat delapan versi aransemen lagu kebangsaan, sebagai bentuk pelestarian sejarah dan inovasi musik Indonesia.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menegaskan pentingnya merawat warisan budaya seperti lagu Indonesia Raya agar tetap relevan bagi generasi sekarang dan mendatang.
“Lagu Indonesia Raya bukan hanya simbol negara, tapi juga energi kebangsaan dan semangat perjuangan yang harus terus digelorakan,” kata Fadli Zon dalam sambutannya.
Gelar Wicara: Musik sebagai Simbol Persatuan
Selain peluncuran piringan hitam, diselenggarakan pula diskusi kebudayaan bertajuk “Memaknai Hari Musik Nasional 2025 dengan Semangat Lagu Kebangsaan”. Diskusi ini membahas sejarah dan peran strategis lagu Indonesia Raya dalam perjalanan bangsa.
Acara ini dipandu oleh Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra. Hadir sebagai pembicara:
-
Wiwi Diana Sari (Direktur Pelestarian dan Perlindungan ANRI)
-
Purwacaraka (musisi dan komposer)
-
Perwakilan keluarga WR Supratman
Mereka membahas bagaimana musik, khususnya lagu kebangsaan, menjadi kekuatan pemersatu bangsa sekaligus aset budaya yang wajib dilestarikan.
Mengenang WR Supratman: Pahlawan Musik Indonesia
Hari Musik Nasional diperingati setiap 9 Maret, bertepatan dengan hari lahir WR Supratman (1903), pahlawan nasional dan pencipta lagu Indonesia Raya. Penetapan ini diresmikan melalui Keputusan Presiden No. 10 Tahun 2013 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sekretaris Ditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Judi Wahjudin, menyampaikan bahwa Hari Musik Nasional adalah ajang penghormatan bagi seluruh musisi Indonesia yang telah mengangkat martabat bangsa melalui karya.
Dukungan Kementerian terhadap Musik Nasional
Dalam peringatan ini, Fadli Zon juga menyampaikan komitmen Kementerian Kebudayaan RI untuk memperkuat ekosistem musik Indonesia. Dukungan ini meliputi:
-
Perlindungan hak kekayaan intelektual musisi
-
Digitalisasi musik tradisi daerah
-
Indonesia Music Expo 2025
-
Festival Musik Tradisi Indonesia
-
Lomba Cipta Lagu Anak
-
Anugerah Musik Indonesia
-
Lokakarya Konservasi Musik Nusantara
“Musik Indonesia harus jadi bagian dari diplomasi budaya dan soft power Indonesia di panggung global,” tegas Fadli Zon.
Tokoh-Tokoh Hadir di Hari Musik Nasional 2025
Acara ini turut dihadiri berbagai tokoh budaya, musisi, dan pejabat negara seperti:
-
Triawan Munaf
-
Ali Zamroni (Komisi X DPR RI)
-
Otto Sidharta
-
Dwiki Dharmawan
-
Titik Hamzah
-
Ermi Kulit
-
Ananda Sukarlan
-
Tony Wenas
-
Chandra Darusman
-
Piyu (Padi)
Mereka juga menerima salinan piringan hitam Indonesia Raya sebagai simbol apresiasi dari pemerintah.
Melalui peringatan Hari Musik Nasional 2025, pemerintah ingin menunjukkan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi merupakan cermin budaya, identitas bangsa, dan alat pemersatu masyarakat.
Peluncuran vinyl Indonesia Raya menjadi simbol kuat bahwa warisan budaya bisa terus berkembang secara modern tanpa kehilangan makna sejarahnya.
Leave a comment