Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang tetap menjunjung tinggi akar budaya lokal, khususnya budaya Betawi. Hal ini disampaikan Pramono dalam perayaan puncak HUT ke-498 Jakarta yang digelar di Lapangan Banteng, Minggu malam (22/6).
Pramono menegaskan bahwa budaya Betawi merupakan akar budaya utama Jakarta yang harus tetap kuat dan menjadi simbol kota yang berbudaya. “Tadi kita saksikan perjalanan budaya Betawi mulai dari Palang Pintu dan sebagainya, merupakan akar budaya utama di Jakarta pada saat ini. Kita semua akan menjunjung tinggi akar budaya ini dan akan menjadikan simbol utama Jakarta sebagai kota global dan berbudaya,” ujar Pramono dalam sambutannya.
Selain menekankan pentingnya pelestarian budaya, Pramono juga mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk berperan aktif dalam pembangunan kota melalui semangat gotong royong. Bersama Wakil Gubernur (Wagub) Ahmad Riza Patria, Pramono meminta dukungan warga untuk mewujudkan Jakarta yang lebih aman, nyaman, indah, dan mudah dijangkau.
“Dalam kesempatan ini, saya dan Bang Dul (Wagub) ingin mendapatkan support dukungan dari Bapak-Ibu sekalian warga Jakarta untuk membangun Jakarta ini dengan baik. Kami berdua dan seluruh jajaran Balai Kota akan sungguh-sungguh membuat Jakarta lebih aman, lebih nyaman, lebih indah, dan mudah dijangkau dari mana-mana,” tegasnya.
Pramono juga memaparkan sejumlah program prioritas yang tengah dijalankan, mulai dari penanganan kemacetan melalui integrasi transportasi Transjabodetabek, hingga pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih dan pengendalian banjir.
“Kami mohon izin untuk menerapkan apa yang disebut dengan Transjabodetabek. Dan mudah-mudahan dengan ini akan bisa mengurangi kemacetan yang ada di Jakarta. Persoalan air bersih, mudah-mudahan di tahun 2029 seluruh warga Jakarta sudah bisa mendapatkan 100% air bersih. Kami akan bekerja sungguh-sungguh untuk itu,” jelas Pramono.
Perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta ini juga merupakan kolaborasi dengan detikcom dan didukung oleh berbagai pihak seperti PT Bank DKI, PT Transjakarta, Perumda PAM Jaya, Perumda Pasar Jaya, PT JIEP, PT Pembangunan Jaya Ancol TBK, PT Pembangunan Jaya, PT Jamkrida Jakarta, MRT Jakarta, Perumda PAL Jaya, Perumda Dharma Jaya, PT JAKPRO, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseorda), dan PT Jakarta Tourisindo (Perseroda).(red/AL)
1 Comment