Home Internasional Pride Inggris Terancam Bubar? Sponsor Kabur di Acara LGBTQ+!
Internasional

Pride Inggris Terancam Bubar? Sponsor Kabur di Acara LGBTQ+!

Pride London 2025 tetap digelar dengan jutaan peserta, namun banyak acara Pride lain di Inggris dibatalkan atau dikurangi karena minimnya dana sponsor dan relawan. Apa yang terjadi?

Share
Pride London 2025 tetap digelar dengan jutaan peserta, namun banyak acara Pride lain di Inggris dibatalkan atau dikurangi karena minimnya dana sponsor dan relawan. Apa yang terjadi?(Foto Istimewa)
Share

V-Today, INTERNASIONAL – Lebih dari satu juta orang diperkirakan menghadiri Pride in London pada Sabtu ini, acara LGBTQ+ terbesar di Inggris. Namun di balik kemeriahan tersebut, para penyelenggara mengungkapkan bahwa masa depan Pride di Inggris sedang dalam ancaman serius.

Jaringan Penyelenggara Pride Inggris (UKPON) menyebut bahwa lebih dari 85 organisasi Pride di seluruh Inggris mengalami penurunan drastis dalam sponsor korporat dan kemitraan. Beberapa acara bahkan dibatalkan, ditunda, atau kini memungut biaya masuk—padahal sebelumnya gratis.

Kenapa Banyak Dana Hilang?

Dee Llewellyn, Ketua UKPON sekaligus Kepala Kemitraan Pride in London, menilai salah satu penyebab utama adalah keputusan perusahaan global—khususnya yang berbasis di AS—untuk mengurangi pendanaan bagi program keberagaman dan inklusi (DEI).

“Ada pepatah lama: jika Amerika bersin, maka Inggris kena flu. Dan kita sedang benar-benar merasakannya,” ujar Dee kepada BBC.

Pride in London tetap jadi yang terbesar dengan biaya penyelenggaraan mencapai £1,7 juta pada tahun 2024. Dee menekankan bahwa biaya tersebut diperlukan untuk menjamin keamanan fisik dan emosional peserta, termasuk keamanan, penutupan jalan, dan infrastruktur lainnya.

Data UKPON: Banyak yang Terancam

Dalam survei April 2025 terhadap 201 anggota UKPON:

  • 85+ organisasi kehilangan sponsor

  • 40+ acara mengalami penurunan pendapatan hingga 50%

  • 21 acara kehilangan lebih dari setengah pendapatannya

  • 60+ organisasi mengalami penurunan hibah dari perusahaan/charity

Beberapa acara besar seperti Liverpool Pride dan Plymouth Pride dibatalkan tahun ini karena kekurangan dana.

Cerita dari Lapangan: Plymouth dan Salford

Plymouth Pride, yang biasanya dihadiri 6.000–7.000 orang, dibatalkan karena kekurangan £12.000 dari total kebutuhan £35.000. Alex MacDonald, ketua penyelenggara, mengaku kecewa berat namun tetap berharap bisa kembali tahun depan.

Sementara itu di Salford, acara tahunan The Pink Picnic memutuskan memungut tiket £5 per orang karena kehilangan sponsor senilai £40.000. Tanpa langkah ini, acara senilai £100.000 itu tak akan bisa berlangsung.

“Kami dipaksa mengambil keputusan sulit karena kurangnya pendanaan dan ketidakpastian ekonomi serta politik saat ini,” ujar Reece Holmes dari Salford Pride.

Pride Tetap Jalan: “Kami Komunitas yang Tangguh”

Meski tantangan besar membayangi, Dee menegaskan bahwa gerakan Pride tidak akan berhenti.

“Kami sebagai komunitas telah lama terbukti tangguh. Kami akan bersatu, bangkit, dan kembali lebih kuat,” tegasnya.(*)

KETERANGAN :

LGBTQ+ adalah singkatan yang merujuk pada kelompok beragam identitas gender dan orientasi seksual. Berikut penjelasan dari masing-masing hurufnya:

  • L: Lesbian – perempuan yang tertarik secara emosional dan/atau seksual kepada sesama perempuan.

  • G: Gay – laki-laki yang tertarik kepada sesama laki-laki, namun bisa juga digunakan secara umum untuk menyebut siapa saja yang tertarik kepada sesama jenis.

  • B: Biseksual – orang yang tertarik kepada lebih dari satu jenis kelamin (baik laki-laki maupun perempuan).

  • T: Transgender – orang yang identitas gendernya berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir (misalnya: lahir sebagai laki-laki, tapi merasa dirinya perempuan).

  • Q: Queer atau Questioning – istilah payung yang digunakan oleh sebagian orang yang tidak ingin dikotakkan dalam identitas seksual/gender tertentu, atau yang masih dalam proses mencari jati diri.

  • + (plus): mencakup identitas lain di luar lima istilah utama di atas, seperti:

    • Intersex (lahir dengan kombinasi karakteristik biologis laki-laki dan perempuan)

    • Aseksual (tidak merasakan ketertarikan seksual)

    • Non-biner, panseksual, dan lainnya.

Tujuan Penggunaan Istilah Ini

Istilah LGBTQ+ digunakan untuk menyebut komunitas yang memperjuangkan hak kesetaraan, pengakuan identitas, dan perlindungan hukum dari diskriminasi berbasis gender dan orientasi seksual.

Share

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

AS Setujui Tarif 19% untuk RI, Prabowo Beli 50 Boeing 777 sebagai Kompensasi Dagang

V-Today, INTERNASIONAL — Hubungan dagang Amerika Serikat dan Indonesia kembali mencair setelah...

Israel Gempur Sweida, Suriah Selatan Memanas Lagi! Netanyahu Ancam Tak Biarkan “Lebanon Kedua”

V-Today, INTERNASIONAL – Ketegangan di Suriah selatan kembali memanas setelah Israel meluncurkan...

Pemimpin Kristen Kecam Serangan Pemukim Israel ke Situs Suci

V-Today, Internasional – Pemimpin-pemimpin gereja Kristen mengecam serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan...

Trump Ultimatum Rusia Beri Pajak Tarif 100%

V-Today, Internasional – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (14/7/2025) mengeluarkan...