Home TodayLine Ekonomi & Bisnis Quantum AI Pertama di Asia, Investasi Tembus Rp6 Triliun
Ekonomi & BisnisNasionalTodayVibe

Quantum AI Pertama di Asia, Investasi Tembus Rp6 Triliun

Indonesia bangun Quantum AI Data Center pertama di Asia senilai Rp6 triliun. Berbasis teknologi canggih dan energi hijau, proyek ini akan menjadikan Batam pusat digital masa depan.

Share
Share

Investasi Rp6 triliun dari Silicon Valley siapkan Indonesia jadi pemimpin pusat data AI dan kuantum di Asia.

V-Today, EKONOMI — Indonesia siap jadi pemain utama dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). Pemerintah memfasilitasi pembangunan Quantum AI Data Center pertama di Asia, dengan nilai investasi awal mencapai USD 400 juta atau sekitar Rp6 triliun.

Pusat data ini dibangun oleh Worldvuer iByond Limited, perusahaan asal Silicon Valley, Amerika Serikat. Mereka bekerja sama dengan Tunas Prima Industrial Estate di Batam, Kepulauan Riau.

Kerja sama ini ditandatangani di Jakarta pada 9 Juli 2025. Hadir dalam acara itu, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu dan Princess Anne Shek, perwakilan Worldvuer iByond Asia.

Todotua menegaskan, pusat data ini sejalan dengan target Presiden Prabowo. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Ekonomi digital, terutama pusat data dan AI, adalah kunci. Indonesia punya potensi besar dan kami siap menjadi pusat digital di Asia,” kata Todotua.

Proyek ini akan dibangun di Tunas Prima, kawasan industri ramah lingkungan. Lokasi ini sudah memakai panel surya dan sistem air mandiri.

Tunas Prima juga menjadi lokasi investasi berbagai perusahaan global, seperti Apple iPhone dan AirTags.

Worldvuer iByond mengembangkan teknologi bernama Vovea iByond Operating System. Sistem ini menggabungkan:

  • Komputasi kuantum

  • Artificial Intelligence (AI)

  • Big Data Analytics

Teknologi ini membuat pusat data lebih cepat, efisien, dan hemat energi dibanding pusat data biasa.

Worldvuer juga membuka peluang kerja sama lain. Mereka menargetkan sektor energi seperti kolaborasi mereka dengan Aramco di Arab Saudi, serta bidang telekomunikasi dengan Telkom Group dan Kementerian Komunikasi dan Digital.

“Kami sudah sederhanakan regulasi lewat UU Cipta Kerja dan OSS. Insentif juga disiapkan, seperti tax holiday dan pembebasan bea masuk alat produksi,” jelas Todotua.

Worldvuer juga akan mengajukan proposal tambahan. Mereka tertarik bekerja sama di bidang pendidikan teknologi dan pertambangan microchip berbasis emas.(AL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Ambon Tunjukkan Kekuatan Musik Daerah, Kemenekraf Rilis Lagu Papa Mama Pung Pasang

Lewat program AKTIF, Kemenekraf dorong musik Ambon jadi penggerak baru ekonomi nasional...

Kejaksaan Agung Kawal Proyek Konservasi Pantai Bali Senilai Rp785 Miliar

Kejaksaan agung kawal dua proyek konservasi pantai strategis nasional di Candidasa dan...

Kemenpar Ajak Influencer Eksplor Belitung, Promosikan Wisata Nusantara 2025

Famtrip menyasar media, pelaku industri, dan influencer. Belitung ditonjolkan sebagai destinasi prioritas...

Prudential Indonesia Dorong Anak Muda Melek Finansial dan Sosial Lewat Inovasi Proteksi Kesehatan di Young On Top National Conference ke-15

Generasi muda perlu memahami perencanaan keuangan sejak dini agar tidak terjebak gaya...