Home TodayLine Ekonomi & Bisnis Singapura Tinjau Ulang Strategi Ekonomi Hadapi Dampak Tarif Trump
Ekonomi & BisnisInternasional

Singapura Tinjau Ulang Strategi Ekonomi Hadapi Dampak Tarif Trump

Share
Share

Singapura meninjau ulang strategi ekonominya untuk hadapi tarif baru AS dan tantangan global. Pemerintah bentuk lima komite khusus hingga 2026.

V-Today, Internasional – Pemerintah Singapura akan meninjau ulang strategi ekonominya guna menghadapi tantangan besar seperti perubahan geopolitik dan disrupsi teknologi.

Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri, Gan Kim Yong, mengatakan bahwa tinjauan ini bertujuan menjaga daya saing jangka panjang Singapura dan menciptakan peluang bagi bisnis serta pekerja.

“Kita butuh strategi baru agar tetap tangguh dan relevan dalam ekonomi global yang terus berubah,” ujar Gan dalam konferensi pers.

Menghadapi Dampak Tarif Baru dari AS

Langkah ini dilakukan tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru yang dikenakan pada 69 negara, termasuk Singapura. Tarif dasar sebesar 10 persen akan mulai berlaku 7 Agustus, sementara tarif tambahan bisa mencapai 40 persen untuk barang transshipment.

Gan menyebut bahwa kebijakan baru ini akan meningkatkan tarif AS rata-rata dari 2% menjadi sekitar 15% atau lebih, dan menciptakan ketidakpastian besar terhadap perdagangan global.

Lima Komite untuk Tinjauan Strategis

Tinjauan ekonomi ini akan dipimpin oleh lima komite yang terdiri dari pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan dari sektor swasta dan serikat pekerja. Fokus utamanya antara lain:

  1. Memperkuat daya saing global
    Menarik investasi, memperkuat posisi Singapura sebagai pusat global, dan mendukung ekspansi perusahaan lokal ke luar negeri.

  2. Pemanfaatan teknologi & inovasi
    Mendorong adopsi teknologi seperti AI untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

  3. Membangun ekosistem startup
    Mendukung wirausaha dan bisnis rintisan agar tumbuh berkelanjutan.

  4. Pengembangan keterampilan tenaga kerja
    Menyiapkan tenaga kerja menghadapi kebutuhan baru di tengah transformasi ekonomi.

  5. Dukungan transisi industri
    Membantu bisnis bertransformasi dan pekerja beradaptasi, termasuk memperkuat sistem jaminan sosial dan pelatihan ulang.

Pelibatan Luas dan Laporan Akhir 2026

Pemerintah akan melibatkan dunia usaha, pekerja, dan masyarakat luas dalam proses konsultasi selama beberapa bulan ke depan. Laporan awal direncanakan akan dirilis awal 2026, dan laporan final menyusul di pertengahan tahun 2026.

Gan menambahkan bahwa komite terdiri dari gabungan tokoh senior dan generasi baru politisi agar bisa melahirkan ide-ide segar sekaligus mempertahankan keberlanjutan strategi lama.

Langkah Proaktif Hadapi Masa Depan

Pemerintah juga telah meluncurkan program bantuan baru, seperti Business Adaptation Grant, dan terus bekerja sama dengan Federasi Bisnis Singapura (SBF), Serikat Buruh (NTUC), serta organisasi pengusaha lainnya.

“Tantangan ke depan besar, tapi Singapura punya fondasi kuat – infrastruktur yang baik dan tenaga kerja berkualitas,” tutup Gan.

Sumber: CNA

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Presiden Prabowo Terima Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS di Istana Merdeka

Jenderal Bryan Fenton serahkan medali USSOCOM kepada Presiden Prabowo atas peran pentingnya...

Mantan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tidur di Lantai Sel, Tolak Diperiksa Jaksa

Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menolak pemeriksaan jaksa dan tiduran...

China dan Rusia Gelar Latihan Militer Gabungan di Laut Jepang, Tiga Hari Penuh ada Apa?

China dan Rusia gelar latihan militer gabungan “Joint Sea-2025” di Laut Jepang....

India Tetap Beli Minyak Rusia Meski Diancam Trump

India tetap beli minyak Rusia meski Trump ancam tarif dan sanksi. Pemerintah...