Home Internasional Trump Jadi Penengah Konflik Thailand-Kamboja, Dunia Waspadai Perang Terbuka
Internasional

Trump Jadi Penengah Konflik Thailand-Kamboja, Dunia Waspadai Perang Terbuka

Konflik bersenjata pecah di perbatasan Thailand dan Kamboja, memicu kekhawatiran internasional. Donald Trump turun tangan dan menyerukan gencatan senjata segera.

Share
Share

Donald Trump menyerukan gencatan senjata atas konflik bersenjata Thailand-Kamboja. ASEAN dan PBB minta kedua negara menahan diri, dunia khawatir pecah perang.

V-Today, INTERNASIONAL – Mantan Presiden AS Donald Trump turun tangan dalam konflik militer yang memanas di perbatasan Thailand dan Kamboja. Ia menyerukan gencatan senjata segera. Dunia internasional pun mulai waspada akan potensi pecahnya perang terbuka.

Konflik ini pecah pada Jumat (25/7) dini hari, saat pasukan dari kedua negara terlibat bentrokan bersenjata di dekat wilayah Preah Vihear yang kaya sumber daya.

Trump Serukan Gencatan Senjata

Donald Trump, yang kini menjadi kandidat kuat presiden AS 2028, melakukan panggilan telepon terpisah kepada Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin dan PM Kamboja Hun Manet.

“Saya menyerukan penurunan eskalasi dan dimulainya dialog damai,” kata Trump dalam konferensi pers terbatas di Washington DC.

Hun Manet menyambut baik inisiatif Trump. Ia mengatakan bahwa Kamboja siap menghentikan tembakan “selama Thailand juga menahan diri”.

Namun, pernyataan dari pihak Thailand cenderung lebih hati-hati. Juru bicara pemerintah menyebut pihaknya masih “mengevaluasi situasi di lapangan.”


Pertempuran Pertama dalam Dua Dekade

Ini adalah bentrokan militer pertama antara kedua negara sejak 2011. Kala itu, mereka juga memperebutkan wilayah Preah Vihear.

Kedua pihak saling menyalahkan atas insiden terbaru. Kamboja menyebut pasukan Thailand melanggar perbatasan dan menembaki patroli mereka. Sementara Thailand menuduh Kamboja menanam ranjau dan menyandera dua tentaranya.

Korban jiwa belum dikonfirmasi secara resmi. Namun, laporan dari media lokal menyebut sedikitnya 5 tentara tewas dan belasan lainnya luka-luka dari kedua kubu.

Versi Thailand:

  • 24 Juli malam: Dua tentara Thailand hilang saat patroli.

  • 25 Juli dini hari: Terdengar tembakan dari wilayah Kamboja.

  • 25 Juli pagi: Thailand mengerahkan pasukan ke perbatasan.

  • Thailand mengklaim Kamboja yang memulai serangan.

Versi Kamboja:

  • 24 Juli malam: Patroli Kamboja melihat pasukan Thailand masuk 300 meter ke wilayahnya.

  • 25 Juli dini hari: Terjadi baku tembak setelah Kamboja memberi peringatan.

  • Kamboja mengklaim bertindak dalam “pembelaan wilayah”.

Sekjen ASEAN menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyerukan penarikan pasukan dari zona konflik. Ia mendorong dialog damai antar kedua negara anggota.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar pertemuan darurat pada Senin (28/7) jika situasi tidak membaik.

Uni Eropa, Jepang, dan China juga merilis pernyataan serupa, meminta penghentian kekerasan dan perlindungan terhadap warga sipil.

Preah Vihear adalah kawasan perbukitan yang menjadi lokasi candi kuno warisan UNESCO. Selain nilai sejarah, kawasan ini diyakini menyimpan cadangan tambang dan air tanah penting.

Meski Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan pada 1962 bahwa candi itu milik Kamboja, sengketa wilayah di sekitarnya belum tuntas hingga kini.

Pengamat keamanan Asia Tenggara, Prof. Anthony Lee dari NUS, menyebut konflik ini bisa menjadi “efek domino” di kawasan.

“Thailand dan Kamboja memiliki sejarah panjang konflik,” katanya. “Jika tidak dikendalikan, bentrokan ini bisa menarik campur tangan kekuatan besar.”(*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Trump Ungkap Sempat Ingin Bubarkan Nvidia, Mengapa?

Donald Trump mengaku sempat ingin membubarkan Nvidia. Namun setelah bertemu Jensen Huang,...

Tragedi Kapal X-Press Pearl: 4 Tahun Berlalu, Racun Mikroplastik Masih Hantui Pantai Sri Lanka

Tragedi X-Press Pearl Sri Lanka Empat tahun pasca tragedi X-Press Pearl, pantai...

WHO: Kasus Malnutrisi di Gaza Sangat Berbahaya, Kematian Melonjak Tajam

WHO menyebut malnutrisi di Gaza telah mencapai tingkat mengkhawatirkan. Dalam sebulan terakhir,...

Gaza di Ambang Kelaparan: 1 dari 3 Orang Tak Makan Berhari-hari, 90 Ribu Ibu dan Anak Butuh Perawatan

PBB dan negara Barat desak Israel buka akses bantuan ke Gaza. Sementara...