Wapres Gibran meninjau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di NTB. Ia minta dana digunakan secara bijak, bukan untuk rokok atau judi online.
V-Today, NASIONAL – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung proses penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Kantor Pos Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/8/2025).
Dalam kunjungannya, Wapres menegaskan pentingnya penyaluran BSU agar benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak, termasuk yang berada di daerah terpencil.
“Nanti tantangannya adalah penyerahan bantuan di area terpencil. Saya minta tolong Pak Gubernur dan para Dirut agar masyarakat yang berhak benar-benar bisa menerima manfaatnya,” kata Gibran.
Pesan Keras: Jangan Judi Online, Jangan Beli Rokok
Wapres juga menekankan agar bantuan digunakan secara produktif, bukan untuk hal-hal yang tidak penting.
“Saya mohon uangnya dipakai untuk kegiatan produktif. Jangan ada yang judol (judi online), tapi saya yakin di sini tidak ada yang judol,” tegasnya.
Secara khusus, Gibran mengingatkan para bapak-bapak untuk tidak langsung membelanjakan uang bantuan untuk rokok atau hal konsumtif lainnya.
“Lebih baik untuk beli sembako, keperluan sekolah anak seperti tas dan buku, apalagi ini tahun ajaran baru,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, terdapat 200 penerima BSU yang hadir:
-
50 orang menerima lewat bank Himbara
-
150 orang menerima melalui Kantor Pos
-
10 orang masih dalam proses pencairan
Setiap penerima mendapatkan bantuan Rp300 ribu per bulan.
Total penyaluran BSU di NTB telah menjangkau lebih dari 125 ribu pekerja, termasuk 57.676 orang di Kota Mataram.
Secara nasional, hingga 1 Agustus 2025 pukul 08.49 WITA, BSU telah disalurkan kepada 14.960.759 pekerja, atau 96,38 persen dari total 15.521.909 penerima yang telah ditetapkan.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran juga berdialog dengan para penerima manfaat. Salah satunya, Yayu Sumarni, sales dari PT Terus Jaya Abadi, menyampaikan rasa syukurnya karena untuk pertama kalinya menerima BSU.
“Alhamdulillah, baru pertama kali ini saya menerima. Lewat pos, diambil tanggal 28 kemarin,” ujarnya.
Saat ditanya apakah dananya masih ada, Yayu menjawab, “Sudah dipakai separuh, Pak.” Ia berharap program BSU bisa terus berlanjut.
Menurut data pemerintah, tingkat gagal salur BSU kini tinggal 98.434 penerima. Total anggaran yang sudah tersalurkan mencapai Rp9,59 triliun.
BSU 2025 menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membantu pekerja yang terdampak secara ekonomi, sekaligus menunjukkan peningkatan kinerja penyaluran, khususnya lewat PT Pos Indonesia.
Turut hadir dalam peninjauan ini:
-
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal
-
Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri
-
Plt. Dirut PT Pos Indonesia, Endi Pattia Rahmadi
-
Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha
-
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli
(*)
Leave a comment