V-Today, BOGOR – Hujan deras yang mengguyur Kota Bogor sejak Sabtu sore (29/6/2025) tak menyurutkan semangat ribuan warga untuk merayakan malam puncak Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543.
Meski jalanan masih basah, warga tetap memadati Plaza Balai Kota Bogor dan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, menyaksikan helaran budaya malam bertema Raksa Jagaditha.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyampaikan bahwa helaran budaya tahun ini memang sengaja digelar pada malam hari agar masyarakat yang sibuk di siang hari bisa turut hadir.
“Ini bagian dari semangat inklusif. Kita ingin semua warga merasakan kemeriahan HJB, termasuk yang bekerja di siang hari,” ujar Dedie.
Soal hujan deras, Dedie justru melihatnya sebagai berkah.
“Hujan adalah bagian dari identitas kita sebagai warga Kota Hujan. Jangan takut hujan, karena itu anugerah. Justru hujan berhenti tepat sebelum helaran dimulai adalah pertanda alam mencintai kita,” tambahnya.
Tema HJB ke-543, Raksa Jagaditha, mengandung filosofi menjaga keseimbangan bumi demi kesejahteraan bersama. Dalam helaran tersebut ditampilkan:
-
Tarian tradisional dari berbagai komunitas
-
Parade budaya lintas usia dan daerah
-
Visualisasi nilai-nilai kearifan lokal
Acara ini menjadi pengingat bahwa budaya bukan hanya soal warisan, tapi juga tanggung jawab menjaga alam.
Warga Antusias Hingga Larut Malam
Meski sempat diguyur hujan, warga tetap bertahan hingga larut malam. Lampu-lampu kota, alunan musik tradisional, dan semangat kolaborasi lintas generasi menyatu dalam satu momen budaya yang hangat.
“Ini bukti cinta warga Bogor terhadap kotanya. Budaya adalah cahaya yang tak pernah padam, bahkan saat hujan deras turun,” ucap salah satu warga yang hadir.
HJB ke-543 ini bukan hanya selebrasi usia kota, tapi juga momentum spiritual untuk meneguhkan identitas Bogor sebagai kota budaya, kota hujan, dan kota penuh harapan.(AL)
Leave a comment