V-Today, Lifestyle – Anak-anak yang sering berbohong, tak merasa bersalah, atau bersikap manipulatif, mungkin sekilas dianggap nakal biasa. Namun, sejumlah studi menunjukkan bahwa perilaku tersebut bisa menjadi indikasi awal gangguan kepribadian serius, termasuk psikopati.
Meski istilah “psikopat” tidak digunakan secara resmi dalam diagnosis medis, banyak pakar menggunakannya untuk menggambarkan individu dengan sifat manipulatif, tak berperasaan, dan tanpa empati. Dalam dunia psikiatri, ciri-ciri ini masuk dalam kategori Antisocial Personality Disorder (APD) atau gangguan kepribadian antisosial.
Psikopati Bisa Terlihat Sejak Usia Balita
Menurut American Psychiatric Association (2013), sifat tidak berperasaan dan tidak emosional bisa dikenali sejak usia 12 tahun ke atas, dan menjadi salah satu indikator APD. Namun, penelitian dari Universitas Michigan tahun 2016 mengungkapkan bahwa gejala awal psikopati bisa muncul sedini usia 2 tahun.
Studi ini mengamati perilaku anak usia 2–4 tahun dan menemukan 5 ciri utama yang patut diwaspadai:
-
Tidak menunjukkan rasa bersalah setelah melakukan kesalahan
-
Tidak berubah perilakunya meski sudah diberi hukuman
-
Sangat egois dan tidak mau berbagi
-
Sering berbohong
-
Licik dan berniat menyakiti orang lain
Para ahli menegaskan bahwa gejala tersebut tidak berarti anak pasti menjadi psikopat. Namun, jika perilaku itu terus berulang dan memburuk, orang tua sebaiknya tidak menyepelekan.
Bisa Berkembang Jadi Gangguan Serius
Anak-anak yang menunjukkan pola perilaku manipulatif sejak balita, cenderung mengalami masalah serius saat memasuki usia sekolah. Salah satu indikator yang umum muncul adalah kecenderungan menyakiti hewan, yang dalam psikologi dikenal sebagai tanda klasik awal psikopati.
“Anak-anak ini mungkin terlihat cerdas, tapi ada sisi gelap yang berkembang jika tidak ditangani sejak dini,” kata salah satu peneliti.
Psikopat Tak Selalu Penjahat
Meskipun sering dikaitkan dengan pelaku kriminal, tidak semua psikopat menjadi penjahat. Beberapa bahkan sukses dalam karier profesional berkat kemampuan manipulatif, keberanian mengambil risiko, dan minimnya rasa takut.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 1% populasi dewasa dan bahkan 3% pemimpin bisnis menunjukkan kecenderungan psikopat.
Untuk remaja, psikolog biasanya menggunakan alat bernama Youth Psychopathic Traits Inventory (YPI) yang mengukur berbagai karakter seperti:
-
Tidak jujur
-
Narsistik
-
Manipulatif
-
Tidak emosional
-
Impulsif dan suka sensasi
-
Tidak bertanggung jawab
-
Minim empati dan belas kasih
Pentingnya Deteksi Dini dan Pendampingan
Bila orang tua melihat pola perilaku mencurigakan, pendekatan dini melalui konseling psikolog anak sangat dianjurkan. Mendeteksi dan menangani masalah sejak kecil bisa mencegah berkembangnya gangguan kepribadian di masa dewasa.(*)
- anak suka berbohong
- antisocial personality disorder
- deteksi dini psikopat
- edukasi kesehatan mental
- edukasi orang tua
- gangguan kepribadian anak
- gejala psikopat
- Kesehatan
- kesehatan mental anak
- Lifestyle
- masalah perilaku anak
- parenting
- parenting modern
- psikologi anak
- Psikopat
- psikopat anak
- studi Universitas Michigan
- tanda psikopat
Leave a comment